Definisi & Konsep Ekspor untuk UMKM

ilustrasi ekspor umkm

Ekspor adalah kegiatan menjual dan mengirim barang dari Indonesia ke negara lain. Aktivitas ini bukan sekadar transaksi lintas batas, tetapi juga strategi untuk memperluas pasar dan meningkatkan nilai jual produk. Bagi UMKM, memahami ekspor sejak awal merupakan langkah penting untuk bersaing di tingkat global.

Banyak UMKM yang mulanya hanya melayani pasar lokal dapat naik kelas setelah berani mencoba ekspor. Dengan menembus pasar internasional, omzet berpotensi meningkat, reputasi bisnis menguat, dan produk lokal memiliki peluang lebih besar dikenal dunia. Inilah alasan ekspor penting dipahami, bahkan oleh usaha kecil sekalipun.

Jika Anda ingin memahami proses ekspor secara lebih lengkap mulai dari dokumen, prosedur, hingga strategi masuk pasar global, silakan baca artikel pilar kami Panduan Ekspor Barang untuk Pemula: Cara & Prosedur Lengkap. Artikel tersebut akan membantu Anda melihat gambaran besar sebelum melangkah lebih jauh sebagai eksportir UMKM.

BACA CEPAT

Apa Itu Ekspor?

Secara sederhana, ekspor adalah kegiatan menjual dan mengirim barang dari dalam negeri ke luar negeri. Dalam KBBI, ekspor diartikan sebagai kegiatan mengeluarkan barang dagangan dari suatu negara untuk diperdagangkan di negara lain. Dalam hukum perdagangan, ekspor menjadi bagian penting dari aktivitas ekonomi global yang diatur oleh peraturan pemerintah dan perjanjian internasional.

Bagi UMKM, pemahaman tentang ekspor perlu dibuat sederhana. Ekspor tidak selalu berarti pengiriman dalam jumlah besar menggunakan kontainer, tetapi juga bisa dimulai dari skala kecil. Misalnya, produk UMKM bisa dikirim ke buyer luar negeri menggunakan jasa kurir internasional seperti DHL atau FedEx.

Oleh karena itu, penting membedakan antara ekspor formal (skala besar dengan dokumen lengkap) dan ekspor sederhana (skala kecil lewat kurir). Dengan memahami perbedaan ini, UMKM dapat menentukan jalur ekspor sesuai kapasitas bisnisnya.

Pengertian Ekspor Menurut KBBI dan Undang-Undang

Menurut KBBI, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dagangan dari suatu negara untuk diperdagangkan di negara lain. Sementara menurut Undang-Undang Perdagangan Indonesia, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean ke luar daerah pabean dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Kedua definisi ini menegaskan bahwa ekspor memiliki dasar hukum yang jelas dan harus mengikuti aturan resmi.

Untuk UMKM, pemahaman ini berarti setiap produk yang dikirim ke luar negeri pada dasarnya sudah termasuk ekspor, meskipun dalam skala kecil. Artinya, sejak awal UMKM harus menyiapkan dokumen sederhana atau izin agar proses berjalan legal.

Dengan memahami dasar hukum ekspor, UMKM bisa lebih percaya diri untuk memulai dan tidak khawatir melanggar aturan yang berlaku.

Perbedaan Ekspor dengan Impor untuk UMKM

Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri, sedangkan impor adalah kegiatan mendatangkan barang dari luar negeri ke Indonesia. Perbedaan ini penting karena mekanisme, dokumen, serta biaya yang terlibat juga berbeda. Untuk UMKM, fokus utama biasanya ada pada ekspor karena tujuannya memperluas pasar.

Contohnya, pengusaha kopi lokal yang menjual biji kopi ke Jepang sedang melakukan ekspor. Sebaliknya, jika ia membeli mesin pengolahan dari Jerman, itu termasuk impor. Keduanya saling berkaitan dalam perdagangan internasional.

Dengan memahami perbedaan dasar ini, UMKM dapat menghindari kesalahpahaman dan menentukan strategi yang tepat, apakah fokus memperluas produk keluar negeri atau memanfaatkan impor untuk mendukung produksi.

Jenis Ekspor yang Bisa Dilakukan UMKM

Terdapat dua jenis ekspor yang relevan untuk UMKM, yaitu ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. Ekspor langsung dilakukan oleh pelaku UMKM sendiri ke buyer luar negeri, biasanya membutuhkan dokumen dan prosedur yang lebih lengkap. Sedangkan ekspor tidak langsung dilakukan dengan bantuan pihak ketiga, seperti eksportir besar atau perusahaan trading.

Bagi UMKM pemula, ekspor tidak langsung bisa menjadi langkah awal yang lebih aman. Misalnya, menitipkan produk kerajinan pada perusahaan yang rutin mengekspor barang ke Eropa. Dengan cara ini, UMKM tetap bisa menikmati peluang pasar global tanpa terbebani prosedur rumit.

Seiring waktu, UMKM dapat belajar proses ekspor secara bertahap hingga akhirnya mampu melakukan ekspor langsung dan membangun jaringan buyer sendiri.

Contoh Produk UMKM yang Berpotensi Diekspor

Banyak produk UMKM Indonesia yang diminati pasar global, mulai dari kerajinan tangan, batik, hingga produk makanan dan minuman olahan. Produk berbasis budaya lokal memiliki nilai tambah yang tinggi karena unik dan sulit ditiru negara lain. Inilah yang menjadi daya tarik utama bagi buyer internasional.

Misalnya, tas anyaman rotan dari Kalimantan, batik tulis dari Yogyakarta, atau kopi specialty dari Sumatera. Produk-produk ini sering mendapat permintaan dari negara seperti Jepang, Amerika, atau negara-negara Eropa. Kualitas dan keunikan menjadi alasan utama buyer memilih produk UMKM Indonesia.

Dengan fokus pada produk unggulan lokal, UMKM bisa lebih mudah menembus pasar internasional tanpa harus bersaing dengan produk massal dari negara lain.

Proses Dasar Ekspor yang Perlu Dipahami UMKM

Secara umum, proses ekspor mencakup persiapan produk, pembuatan dokumen dasar, pemilihan jalur distribusi, hingga pengiriman ke negara tujuan. Bagi UMKM, memahami alur sederhana ini akan membantu menghindari kendala di kemudian hari. Setiap tahap memiliki peran penting dalam kelancaran transaksi internasional.

Misalnya, setelah mendapatkan buyer, UMKM perlu menyiapkan invoice dan packing list. Selanjutnya, memilih jasa kurir atau forwarder untuk mengurus pengiriman dan clearance bea cukai. Proses ini bisa dilakukan dengan skala kecil untuk belajar sambil berjalan.

Dengan pemahaman dasar yang baik, UMKM dapat melangkah lebih percaya diri, karena tahu apa saja yang harus disiapkan sejak awal sebelum produk dikirim keluar negeri.


Mengapa Ekspor Penting untuk UMKM?

Ekspor bukan hanya aktivitas jual-beli lintas negara, tetapi juga peluang besar untuk meningkatkan skala bisnis. Bagi UMKM, ekspor bisa membuka pintu pasar yang lebih luas, menambah pendapatan, sekaligus mengangkat citra produk lokal di kancah internasional. Dengan memahami manfaatnya, pelaku UMKM dapat lebih termotivasi untuk mencoba langkah awal dalam ekspor.

Dampak positif ekspor mencakup peningkatan daya saing produk, perluasan jaringan, hingga reputasi yang lebih profesional. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menyediakan banyak program dukungan untuk membantu UMKM masuk ke pasar global. Semua faktor ini menunjukkan bahwa ekspor adalah jalur strategis bagi UMKM untuk berkembang lebih cepat.

Menambah Sumber Pendapatan & Devisa Negara

Ekspor memberi peluang tambahan pemasukan bagi UMKM. Jika sebelumnya hanya mengandalkan penjualan lokal, kini ada potensi keuntungan lebih besar dari pasar luar negeri. Hal ini bisa meningkatkan arus kas dan mempercepat pertumbuhan bisnis.

Dari sisi negara, ekspor juga menyumbang devisa. Setiap produk UMKM yang laku di pasar global memberi dampak positif pada perekonomian nasional. Dengan begitu, kontribusi UMKM tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk pembangunan negara.

Bagi UMKM, kesadaran bahwa produk mereka bisa berkontribusi pada devisa adalah motivasi tambahan untuk berani melangkah ke pasar ekspor.

Meningkatkan Daya Saing Produk UMKM

Ekspor menuntut UMKM untuk meningkatkan standar kualitas produk agar sesuai dengan regulasi internasional. Proses ini secara tidak langsung membuat produk menjadi lebih kompetitif, baik di pasar luar negeri maupun dalam negeri. Standar global menjadi tolok ukur untuk terus berinovasi.

Misalnya, produk makanan olahan harus memenuhi standar keamanan pangan internasional. Ketika UMKM mampu memenuhinya, otomatis produk tersebut lebih dihargai di pasar lokal juga. Inilah efek ganda dari ekspor yang jarang disadari pelaku usaha kecil.

Peningkatan daya saing ini akan memperkuat posisi UMKM, menjadikannya lebih tahan terhadap persaingan, baik lokal maupun global.

Membangun Reputasi Bisnis di Pasar Global

Produk yang berhasil masuk ke pasar internasional memiliki nilai prestise tersendiri. Buyer luar negeri umumnya lebih percaya pada UMKM yang sudah berpengalaman mengekspor, karena dianggap profesional dan konsisten menjaga kualitas. Hal ini membantu membangun reputasi yang kuat.

Reputasi global tidak hanya mendatangkan buyer baru, tetapi juga membuat UMKM lebih dihargai oleh konsumen lokal. Label “sudah ekspor” menjadi nilai tambah yang meningkatkan kepercayaan pasar. Dengan begitu, branding usaha naik kelas secara alami.

Bagi UMKM, reputasi ini adalah aset jangka panjang yang bisa menjadi pembeda dari pesaing yang masih berfokus pada pasar domestik.

Dukungan Pemerintah untuk UMKM Ekspor

Pemerintah Indonesia aktif mendorong UMKM untuk go international melalui berbagai program. Contohnya, pelatihan ekspor, pembiayaan dari lembaga keuangan, hingga pendampingan dari lembaga seperti ITPC dan Kementerian Perdagangan. Dukungan ini memudahkan UMKM untuk belajar dan beradaptasi.

Selain itu, ada fasilitas pameran internasional yang diselenggarakan untuk mempertemukan UMKM dengan buyer potensial. Dengan biaya yang sering kali disubsidi, UMKM bisa mendapatkan peluang pasar global tanpa harus menanggung beban besar. Hal ini menjadi langkah awal yang efektif.

Dengan adanya dukungan pemerintah, UMKM tidak berjalan sendirian. Mereka memiliki mitra strategis yang membantu membuka pintu menuju pasar ekspor.

Peluang di Platform Digital & Marketplace Global

Di era digital, UMKM semakin mudah memasarkan produknya ke luar negeri melalui platform global seperti Alibaba, Amazon, atau Shopee International. Marketplace ini membuka akses langsung ke jutaan konsumen di berbagai negara. Dengan modal digitalisasi, UMKM bisa bersaing lebih cepat.

Selain marketplace, media sosial juga efektif untuk branding produk lokal ke pasar luar negeri. Instagram, TikTok, atau Facebook sering digunakan untuk menampilkan keunikan produk dan menjangkau buyer internasional. Cara ini lebih hemat dibanding promosi konvensional.

Pemanfaatan platform digital memberi peluang besar bagi UMKM untuk berekspansi tanpa batas geografis, bahkan dengan biaya relatif rendah. Inilah pintu ekspor modern yang semakin diminati pelaku usaha kecil.


Konsep Dasar dalam Ekspor untuk UMKM

Sebelum memulai ekspor, UMKM perlu memahami konsep dasar yang menjadi fondasi kegiatan perdagangan internasional. Hal ini meliputi legalitas usaha, dokumen ekspor, serta regulasi sederhana yang wajib dipatuhi. Tanpa pemahaman awal, proses ekspor bisa terhambat bahkan menimbulkan risiko hukum.

Selain itu, riset pasar internasional juga menjadi langkah penting. Dengan riset yang baik, UMKM bisa memastikan produk sesuai dengan kebutuhan pasar global dan terhindar dari kesalahan strategi. Semua konsep dasar ini membantu UMKM melangkah lebih terarah dan aman dalam dunia ekspor.

Legalitas Dasar yang Perlu UMKM Miliki

Langkah pertama bagi UMKM yang ingin mengekspor adalah memastikan legalitas usaha. Dokumen utama yang biasanya diperlukan meliputi Nomor Induk Berusaha (NIB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), serta Angka Pengenal Importir (API-U/API-P) jika diperlukan. Legalitas ini membuktikan bahwa usaha berjalan resmi dan diakui pemerintah.

Bagi UMKM pemula, memiliki NIB yang diterbitkan melalui OSS sudah menjadi langkah awal penting. NIB berfungsi sebagai identitas usaha sekaligus pintu masuk untuk pengurusan dokumen lain. Dengan legalitas lengkap, kepercayaan buyer luar negeri juga akan meningkat.

Legalitas bukan hanya kewajiban, tetapi juga aset yang memperkuat posisi UMKM di pasar global. Dengan dokumen yang benar, proses ekspor menjadi lebih lancar dan aman.

Dokumen Ekspor yang Wajib Dipahami

Selain legalitas, UMKM juga harus memahami dokumen ekspor dasar yang akan digunakan. Beberapa di antaranya adalah Invoice, Packing List, Bill of Lading (B/L), dan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Dokumen ini berfungsi sebagai bukti transaksi sekaligus syarat clearance di bea cukai.

Misalnya, Invoice mencatat nilai transaksi, sedangkan Packing List menjelaskan detail barang yang dikirim. Tanpa dokumen yang akurat, pengiriman bisa tertahan di pelabuhan atau bahkan ditolak oleh negara tujuan. Oleh karena itu, konsistensi data antar dokumen sangat penting.

Dengan memahami dokumen ekspor sejak awal, UMKM dapat mengurangi risiko penolakan dan memperlancar proses pengiriman ke buyer internasional.

Peran Forwarder untuk Mempermudah UMKM

Banyak UMKM yang merasa proses ekspor terlalu rumit karena harus berurusan dengan dokumen dan regulasi. Di sinilah peran freight forwarder menjadi sangat penting. Forwarder adalah mitra logistik yang membantu mengurus pengiriman barang, mulai dari dokumen hingga transportasi.

Bagi UMKM pemula, bekerja sama dengan forwarder sangat menghemat waktu dan tenaga. Forwarder biasanya sudah berpengalaman dalam mengurus prosedur ekspor, sehingga UMKM bisa fokus pada produksi dan kualitas produk. Biaya jasa forwarder juga relatif terjangkau dibandingkan risiko salah prosedur.

Dengan dukungan forwarder, UMKM dapat belajar proses ekspor secara bertahap sambil tetap menjalankan bisnis sehari-hari dengan tenang.

Pentingnya Riset Pasar Internasional

Riset pasar internasional adalah kunci agar ekspor tidak salah arah. UMKM perlu mengetahui tren konsumen, standar kualitas, dan regulasi negara tujuan sebelum mengirim produk. Tanpa riset, produk berisiko ditolak meski kualitasnya bagus.

Contohnya, produk makanan ke Uni Eropa harus memiliki sertifikat keamanan pangan. Jika UMKM tidak mengetahuinya, produk bisa tertahan atau tidak laku di pasaran. Riset membantu mengantisipasi hal-hal seperti ini sejak awal.

Dengan riset yang matang, UMKM bisa menyesuaikan produk dan strategi pemasaran agar lebih sesuai dengan kebutuhan pasar global.

Risiko & Tantangan yang Harus Diantisipasi

Ekspor memang membuka peluang besar, tetapi juga memiliki risiko yang harus diantisipasi. Tantangan umum meliputi birokrasi dokumen, biaya logistik tinggi, hingga perubahan regulasi negara tujuan. UMKM perlu siap menghadapi hambatan ini agar tidak menimbulkan kerugian.

Selain itu, risiko seperti keterlambatan pengiriman, kerusakan barang, hingga perbedaan standar kualitas juga sering terjadi. Inilah mengapa asuransi kargo dan kerja sama dengan mitra logistik terpercaya sangat penting. Dengan langkah antisipasi, risiko bisa diminimalisir.

Bagi UMKM, memahami risiko sejak awal bukan untuk menakut-nakuti, melainkan agar lebih siap dan percaya diri dalam menjalankan ekspor.


Tips Praktis Memulai Ekspor UMKM

Proses Ekspor Barang Awal Sampai Akhir - Cara Ekspor Barang Untuk Pemula Langkah Awal Jadi Eksportir

Bagi UMKM yang baru pertama kali ingin mencoba ekspor, langkah awal sebaiknya dibuat sederhana dan bertahap. Tidak perlu langsung mengirim dalam jumlah besar, cukup mulai dari produk unggulan lokal yang memiliki potensi pasar global. Dengan strategi praktis, UMKM bisa belajar sambil mengurangi risiko.

Tips berikut dapat membantu UMKM memulai ekspor dengan cara yang lebih mudah diterapkan. Dari memilih produk, mencari buyer, hingga mengurus dokumen, semuanya bisa dilakukan secara bertahap sesuai kapasitas usaha. Dengan pendekatan ini, UMKM lebih siap untuk berkembang ke level internasional.

Mulai dari Produk Unggulan Lokal

Setiap UMKM biasanya memiliki produk andalan yang mencerminkan kearifan lokal. Inilah yang sebaiknya dijadikan pintu masuk ke pasar ekspor, karena keunikannya sulit ditiru oleh negara lain. Produk lokal juga sering kali menjadi daya tarik utama bagi buyer internasional.

Contohnya, kerajinan tangan, kopi spesialti, batik, atau makanan khas daerah. Produk-produk ini memiliki nilai budaya sekaligus nilai ekonomi tinggi. Dengan fokus pada produk unggulan, UMKM bisa lebih percaya diri menawarkan barangnya ke pasar global.

Memulai ekspor dari produk unggulan akan memudahkan branding, sekaligus membuka peluang lebih besar untuk diterima oleh konsumen luar negeri.

Cari Buyer lewat Pameran & Platform Digital

Pameran internasional, baik offline maupun online, adalah salah satu cara efektif untuk menemukan buyer. Lewat pameran, UMKM bisa memperkenalkan produknya langsung kepada calon pembeli potensial. Banyak event yang difasilitasi pemerintah agar UMKM lebih mudah ikut serta.

Selain pameran, platform digital seperti Alibaba, Amazon, atau Shopee International juga sangat membantu. Dengan mendaftarkan produk di marketplace global, UMKM bisa menjangkau pembeli dari berbagai negara tanpa harus keluar negeri. Ini adalah cara praktis dengan biaya lebih terjangkau.

Memanfaatkan kedua jalur ini memberi peluang lebih besar untuk mendapatkan buyer baru dan memperluas pasar secara cepat.

Gunakan Jasa Forwarder untuk Proses Teknis

Salah satu hambatan UMKM dalam ekspor adalah kerumitan teknis, terutama dokumen dan pengiriman. Solusinya adalah bekerja sama dengan jasa freight forwarder. Forwarder akan membantu mengurus proses logistik, dokumen, hingga clearance di bea cukai.

Bagi UMKM pemula, jasa forwarder ibarat mentor yang membantu melewati proses rumit tanpa harus belajar semuanya sekaligus. Dengan begitu, pelaku usaha bisa fokus menjaga kualitas produk. Biaya tambahan untuk forwarder sebanding dengan keamanan dan kelancaran pengiriman.

Keberadaan forwarder membuat UMKM lebih percaya diri, karena tahu ada mitra yang mendukung teknis ekspor dari awal hingga barang sampai tujuan.

Urus Dokumen secara Bertahap

Banyak UMKM yang ragu ekspor karena merasa dokumen yang diperlukan terlalu banyak. Padahal, dokumen bisa diurus bertahap sesuai kebutuhan. Mulai dari dokumen dasar seperti Invoice dan Packing List, kemudian lanjut ke dokumen tambahan sesuai produk dan negara tujuan.

Misalnya, UMKM makanan olahan bisa mulai dengan dokumen dasar untuk pengiriman kecil. Setelah permintaan meningkat, baru menambahkan sertifikat kesehatan atau izin lain yang dibutuhkan. Dengan cara ini, beban administrasi terasa lebih ringan.

Pendekatan bertahap membuat UMKM bisa belajar sambil jalan, tanpa terbebani sejak awal oleh persyaratan yang kompleks.

Mulai Skala Kecil, Tingkatkan Bertahap

Ekspor tidak harus dimulai dengan kontainer penuh. UMKM bisa mencoba skala kecil terlebih dahulu, misalnya mengirim beberapa karton lewat jasa kurir internasional. Cara ini membantu menguji pasar dan meminimalkan risiko kerugian jika ada kendala.

Setelah mendapatkan buyer tetap, barulah jumlah pengiriman ditingkatkan secara bertahap. Pendekatan ini lebih realistis dan memungkinkan UMKM mengukur kemampuan produksinya. Dengan begitu, bisnis bisa berkembang sejalan dengan permintaan pasar global.

Memulai kecil tetapi konsisten jauh lebih baik daripada langsung besar lalu kewalahan. Strategi bertahap memberi UMKM fondasi yang kuat untuk tumbuh di pasar internasional.


FAQ – Ekspor untuk UMKM

Apa saja contoh produk UMKM yang bisa diekspor?

Produk UMKM yang berpotensi diekspor meliputi kerajinan tangan, batik, tenun, kopi, rempah-rempah, makanan olahan, hingga furniture kecil. Produk berbasis budaya lokal memiliki nilai tambah tinggi karena unik dan diminati pasar global.

Bagaimana cara ekspor tanpa modal besar?

UMKM bisa memulai dengan skala kecil menggunakan jasa kurir internasional seperti DHL, FedEx, atau EMS. Alternatif lainnya adalah bergabung dengan koperasi atau komunitas ekspor untuk berbagi biaya logistik dan memanfaatkan program dukungan pemerintah.

Apakah UMKM butuh izin khusus untuk ekspor?

Ya, UMKM tetap memerlukan legalitas dasar seperti NIB (Nomor Induk Berusaha) dan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan). Meski skala kecil bisa dibantu forwarder, legalitas resmi tetap penting untuk membangun kepercayaan buyer internasional.

Bagaimana mencari buyer luar negeri untuk produk UMKM?

UMKM bisa menemukan buyer melalui pameran internasional, platform digital seperti Alibaba, Amazon, Shopee International, serta melalui ITPC (Indonesian Trade Promotion Center). Media sosial juga efektif untuk memperluas jaringan buyer.

Apakah ekspor bisa dilakukan lewat marketplace global?

Ya, marketplace global adalah jalur ekspor praktis bagi UMKM. Platform seperti Alibaba, eBay, Amazon, dan Shopee International memungkinkan produk dipasarkan ke luar negeri dengan biaya rendah, meskipun tantangan kualitas dan persaingan tetap harus diantisipasi.


Kesimpulan & Tindak Lanjut

Ekspor bukanlah domain eksklusif perusahaan besar saja. UMKM juga memiliki kesempatan yang sama untuk membawa produknya menembus pasar internasional. Dengan memahami definisi, konsep dasar, serta langkah praktis ekspor, pelaku usaha kecil dapat lebih percaya diri untuk memulai perjalanan menuju pasar global.

Memulai ekspor tidak harus langsung dalam skala besar. UMKM bisa mengambil langkah kecil terlebih dahulu, seperti mengirim produk unggulan lokal lewat kurir internasional atau memanfaatkan marketplace global. Dari langkah kecil inilah, bisnis dapat berkembang bertahap hingga siap bersaing secara penuh di pasar dunia.

Madika Trans Indonesia berkomitmen penuh untuk mendukung UMKM dalam setiap langkah menuju pasar global. Kami siap membantu proses logistik, pengurusan dokumen, hingga solusi pengiriman yang aman dan efisien. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami, silakan kunjungi halaman layanan.

Butuh konsultasi langsung mengenai kebutuhan ekspor bisnis Anda? Tim kami selalu siap mendampingi UMKM dari tahap awal hingga pengiriman berhasil. Jangan ragu untuk menghubungi kami di halaman kontak dan mulailah langkah ekspor Anda bersama partner logistik terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait